Selasa, 14 Februari 2017

Analisis Peramalan dan Permintaan Produk dan Jasa



ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN
PRODUK DAN JASA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Operasi
Dosen Pengampu: Moh. Sugi Hariyadi, S.Pd.I, MM



 


 



Disusun Oleh: Kelompok 4
1.      Rina Susi Susanti (1420310025)
2.      Via Andriyani       (1420310026)
3.      Elma Eviana          (1420310027)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/MBS
TAHUN 2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan bagian-bagiannya merupakan hal yang penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan yang baik adalah esensi untuk efisiensi operasi-operasi manufacturing dan produk jasa. Manajemen produksi  atau operasi menggunakan hasil-hasil peramalan dalam pembuatan keputusan-keputusan yang menyangkut pemilihan proses, perencanaan kapasitas, dan layout fasilitas, serta untuk berbagai keputusan yang bersifat terus-menerus berkenaan dengan perencanaan, scheduling dan persediaan.
Suatu peramalan banyak mempunyai arti, maka peramalan tersebut perlu direncanakan dan dijadwalkan sehingga akan diperlukan suatu periode  waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu kebijaksanaan dan menetapkan beberapa hal yang mempengaruhi kebijaksanaan tersebut.
Peramalan diperlukan disamping untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang juga para pengambil keputusan perlu untuk membuat planning.
Oleh sebab itu, makalah yang bejudul “Analisis Peramalan Permintaan Produk dan Jasa” akan menjelaskan tentang apa dan bagaimana peramalan tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari peramalan permintaan?
2.      Apa sajakah jenis-jenis peramalan permintaan?
3.      Bagaimanakah proses dari peramalan permintaan?
4.      Bagaimanakah strategi dan teknik dalam peramalan permintaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan suatu untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu.[1] Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya di masa yang akan datang dengan suatu bentuk model sistematis. Sedangakan peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.[2]
Peramalan erat hubungannya dengan waktu, maka dari itu peramalan dapat terbagi atas tiga kategori:
1.      Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga satu tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi.
2.      Peramalan jangka menengah
Peramalan ini biasanya mencakup hitungan bulanan hingga tiga tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan, merencanakan anggaran produksi.
3.      Peramalan jangka panjang
Peramalan ini umumnya untuk perencanaan masa tiga tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas dan lain-lain.

B.     Jenis-jenis Peramalan Permintaan Produk dan Jasa
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan, antara lain:
1.      Peramalan ekonomi
Peramalan ekonomi adalah peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
2.      Peramalan teknologi
Peramalan teknologi adalah peramalan yang memperhatikan kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang dibutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3.      Peramalan permintaan
Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan yang mengendalikan produksi, kapasitas serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan pemasaran dan sumber daya manusia.[3]






C.    Proses Peramalan Permintaan Produk dan Jasa
Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Penentuan tujuan
Langkah pertama terdiri atas penetuan macam estimasi yang diinginkan. Analisis membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa-apa kebutuhan mereka dan menentukan:
a)      Variable-variabel apa yang akan diestimasi
b)      Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan
c)      Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan
d)     Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan
e)      Derajat ketetapan estimasi yang diinginkan
f)       Kapan estimasi dibutuhkan
g)      Bagian-bagian peramalan yang diinginkan, seperti peramalan untuk kelompok pembeli, kelompok produk atau daerah geografis.
2.      Pengembangan model
Dalam peramalan, model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukkan data masukan menghasilkan data estimasi penjualan di waktu mendatang.
3.      Pengujian model
Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas, dan reliabilitas yang diharapkan. Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediksi secara logik suatu model.
4.      Penerapan model
Setelah pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historik dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.



5.      Revisi dan evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau lingkungannya, seperti tingkat harga produk suatu perusahaan, karakteristik-karakteristik produk, pengeluaran-pengeluaran pengiklanan dan lain-lain.[4]

D.    Strategi dan Teknik Peramalan Permintaan Produk dan Jasa
1.      Strategi peramalan
Peramalan yang baik sangat penting dalam semua aspek bisnis,  dan peramalan produk  berdampak pada tiga aktifitas, yaitu:
a.       Sumber daya manusia
Memperkerjakan, melatih dan memperhentikan pekerja semuanya tergantung pada permintaan.  Jika departemen harus memperkerjakan tambahan tanpa adanya persiapan akibatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.
b.      Kapasitas
Saat kapasitas tidak mencukupi, maka kekurangan yang diakibatkan bisa tidak terjaminnya pengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar. Akan tetapi, jika kapastias dibangun berlebihan akan berdampak pada biaya bisa melonjak tajam.
c.       Manajemen rantai pasokan
Hubungan yang baik dengan pemasok serta harga barang dan komponen yang bersaing, tergantung pada peramalan yang akurat.[5]

2.      Teknik peramalan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan.
Untuk melakukan peramalan terhadap permintaan pasar, secara garis besar terdapat dua macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan yaitu teknik kualitatif dan analisis runtun waktu (time-series).
a.       Teknik kualitatif
Teknik kualitatif adalah subjektif atau “judgmental” atau berdasarkan pada estimasi-estimasi  dan pendapat-pendapat. Berbagai sumber pendapat bagi peramalan kondisi bisnis antara lain para eksekutif, orang-orang penjualan, para langganan, dan lain-lain. Teknik kualitatif dalam peramalan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1)      Metode Delphi
Metode Delphi merupakan teknik yang mempergunakan suatu prosedur yang sistematik untuk mendapatkan suatu konsensus  pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli.
2)      Riset pasar
Riset pasar  merupakan peralatan peramalan yang berguna, terutama bila ada kekurangan data historik atau data tidak reliable.
3)      Analisis historis
Peramalan dilakukan dengan menggunakan pengalaman-pengalaman historik dari suatu produk yang sejenis.
4)      Konsensus panel
Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan ramalan-ramalan yang lebih baik daripada dilakukan oleh seseorang.[6]

b.      Analisis runtun waktu (time-series)
Model-model peramalan runtut waktu mencoba untuk meramalkan kejadian-kejadian di waktu yang akan datang atas dasar serangkaian data masa lalu. Beberapa pendekatan untuk menganalisa runtut waktu telah tersedia, yang semuanya bermaksud memerinci runtut waktu menjadi komponen-komponen yang terpisah.[7]
Secara lebih khusus, analisa runtut waktu berkenaan dengan serangkaian observasi historikal suatu variabel ramalan.
Ada beberapa komponen-komponen tentang runtut waktu :
1)      Komponen trend. Komponen ini menunjukkan pola gerakan penurunan atau pertumbuhan (kenaikan) jangka panjang serangkaian data historik. Sebagai contoh, permintaan mobil di Indonesia cenderung mengalami kenaikan dalam abad kedua puluh ini.
2)      Komponen Variasi Musiman. Komponen ini mencerminkan pengaruh pola-pola pembelian musiman. Sebagai contoh klasik, penjualan payung dimusim hujan lebih baik dari pada penjualan payung dimusim kemarau. Bila pengaruh musiman dipertimbangkan, ketepatan ramalan untuk banyak produk akan meningkat, bahkan untuk barang-barang dalam sektor industri.
3)      Komponen residu atau erratic. Unsur ini menunjukan fluktuasi-fluktuasi data yang tidak sistematik, atau acak (random). Komponen erratic adalah deviasi-deviasi acak yang tidak dapat dijelaskan seperti komponen-komponen lain dan dalam jangka panjang saling menyeimbangkan satu dengan yang lain. Karena komponen ini bersifat acak maka tidak digunakan untuk membuat ramalan.[8]
4)      Komponen siklis. Merupakan pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Komponen siklis terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.[9]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Peramalan merupakan suatu untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Sedangakan peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Peramalan terbagi atas tiga kategori yaitu peramalan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Jenis-jenis peralaman ada tiga yaitu peramalan ekonomi, peramalan  teknologi, dan peramalan permintaan. Di dalam suatu peramalan terdapat proses yang perlu diperhatikan, yakni penentuan tujuan, pengembangan model, pengujian model, penerapan model, dan revisi atau evaluasi. Strategi peramalan yang digunakan adalah sumber daya manusia, kapasitas, dan manajemen rantai pasokan.
Beberapa teknik peramalan yang perlu diperhatikan antara lain yang pertama teknik kualitatif yang terdiri dari metode Delphi, riset pasar, analisis historis dan konsensus panel. Yang kedua adalah analisis runtun waktu (time-series) yang terdapat beberapa komponen didalamnya antara lain komponen trend, komponen variasi musiman, komponen residu  atau erratic, dan komponen siklis.



DAFTAR PUSTAKA

Haizer Jay. 2005. Operation Management. Jakarta: Salemba Empat.
Handoko T Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Poduksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Prasetyo Hery dan Fitri  Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Medpress.




[1] T Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Poduksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2000, edisi 1, hlm. 260
[3] Hery Prasetyo dan Fitri  Lukiastuti, Manajemen Operasi, Medpress, Yogyakarta, 2009, hlm. 44
[4]
[5] Jay Haizer, Operation Management, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hlm. 139
[6]
[7]
[8]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar