ANALISIS
PERAMALAN PERMINTAAN
PRODUK
DAN JASA
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Manajemen Operasi
Dosen
Pengampu: Moh. Sugi Hariyadi, S.Pd.I, MM
Disusun Oleh: Kelompok
4
1.
Rina Susi Susanti (1420310025)
2. Via
Andriyani (1420310026)
3. Elma
Eviana (1420310027)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/MBS
TAHUN
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Peramalan (forecasting) permintaan akan
produk dan jasa di waktu mendatang dan bagian-bagiannya merupakan hal yang
penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan yang baik adalah
esensi untuk efisiensi operasi-operasi manufacturing dan produk jasa. Manajemen
produksi atau operasi menggunakan
hasil-hasil peramalan dalam pembuatan keputusan-keputusan yang menyangkut
pemilihan proses, perencanaan kapasitas, dan layout fasilitas, serta untuk
berbagai keputusan yang bersifat terus-menerus berkenaan dengan perencanaan,
scheduling dan persediaan.
Suatu peramalan banyak mempunyai arti, maka
peramalan tersebut perlu direncanakan dan dijadwalkan sehingga akan diperlukan
suatu periode waktu yang dibutuhkan
untuk membuat suatu kebijaksanaan dan menetapkan beberapa hal yang mempengaruhi
kebijaksanaan tersebut.
Peramalan diperlukan disamping untuk memperkirakan apa
yang akan terjadi di masa yang akan datang juga para pengambil keputusan perlu
untuk membuat planning.
Oleh sebab itu, makalah yang bejudul “Analisis
Peramalan Permintaan Produk dan Jasa” akan menjelaskan tentang apa dan
bagaimana peramalan tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari peramalan permintaan?
2. Apa
sajakah jenis-jenis peramalan permintaan?
3. Bagaimanakah
proses dari peramalan permintaan?
4. Bagaimanakah
strategi dan teknik dalam peramalan permintaan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Peramalan
Peramalan merupakan suatu untuk meramalkan keadaan
di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan
adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar
pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhadap
proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu.[1]
Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan
menempatkannya di masa yang akan datang dengan suatu bentuk model sistematis.
Sedangakan peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk atau jasa
yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang
akan datang.[2]
Peramalan erat hubungannya dengan waktu, maka dari
itu peramalan dapat terbagi atas tiga kategori:
1. Peramalan
jangka pendek
Peramalan
ini mencakup jangka waktu hingga satu tahun. Peramalan ini digunakan untuk
merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan
kerja, dan tingkat produksi.
2. Peramalan
jangka menengah
Peramalan
ini biasanya mencakup hitungan bulanan hingga tiga tahun. Peramalan ini digunakan
untuk merencanakan penjualan, merencanakan anggaran produksi.
3. Peramalan
jangka panjang
Peramalan
ini umumnya untuk perencanaan masa tiga tahun atau lebih. Peramalan ini
digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau
pengembangan fasilitas dan lain-lain.
B. Jenis-jenis
Peramalan Permintaan Produk dan Jasa
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe
peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan, antara lain:
1. Peramalan
ekonomi
Peramalan
ekonomi adalah peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun
perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan
teknologi
Peramalan
teknologi adalah peramalan yang memperhatikan kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik, yang dibutuhkan pabrik dan peralatan
baru.
3. Peramalan
permintaan
Peramalan
permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu
perusahaan yang mengendalikan produksi, kapasitas serta sistem penjadwalan dan
menjadi input bagi perencanaan keuangan pemasaran dan sumber daya manusia.[3]
C. Proses
Peramalan Permintaan Produk dan Jasa
Proses peramalan biasanya terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penentuan
tujuan
Langkah
pertama terdiri atas penetuan macam estimasi yang diinginkan. Analisis
membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa-apa kebutuhan
mereka dan menentukan:
a) Variable-variabel
apa yang akan diestimasi
b) Siapa
yang akan menggunakan hasil peramalan
c) Untuk
tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan
d) Estimasi
jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan
e) Derajat
ketetapan estimasi yang diinginkan
f) Kapan
estimasi dibutuhkan
g) Bagian-bagian
peramalan yang diinginkan, seperti peramalan untuk kelompok pembeli, kelompok
produk atau daerah geografis.
2. Pengembangan
model
Dalam
peramalan, model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukkan data
masukan menghasilkan data estimasi penjualan di waktu mendatang.
3. Pengujian
model
Sebelum
diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas,
dan reliabilitas yang diharapkan. Dengan kata lain, pengujian model bermaksud
untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediksi secara logik suatu model.
4. Penerapan
model
Setelah
pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historik dimasukkan
dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
5. Revisi
dan evaluasi
Ramalan-ramalan
yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan
mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau
lingkungannya, seperti tingkat harga produk suatu perusahaan,
karakteristik-karakteristik produk, pengeluaran-pengeluaran pengiklanan dan
lain-lain.[4]
D. Strategi
dan Teknik Peramalan Permintaan Produk dan Jasa
1. Strategi
peramalan
Peramalan
yang baik sangat penting dalam semua aspek bisnis, dan peramalan produk berdampak pada tiga aktifitas, yaitu:
a. Sumber
daya manusia
Memperkerjakan,
melatih dan memperhentikan pekerja semuanya tergantung pada permintaan. Jika departemen harus memperkerjakan tambahan
tanpa adanya persiapan akibatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas
pekerja juga menurun.
b. Kapasitas
Saat
kapasitas tidak mencukupi, maka kekurangan yang diakibatkan bisa tidak terjaminnya
pengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar. Akan tetapi, jika
kapastias dibangun berlebihan akan berdampak pada biaya bisa melonjak tajam.
c. Manajemen
rantai pasokan
Hubungan
yang baik dengan pemasok serta harga barang dan komponen yang bersaing,
tergantung pada peramalan yang akurat.[5]
2. Teknik
peramalan
Meramalkan
permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang
perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa
besar peluang pasar yang tersedia di masa depan.
Untuk
melakukan peramalan terhadap permintaan pasar, secara garis besar terdapat dua
macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan yaitu teknik kualitatif
dan analisis runtun waktu (time-series).
a. Teknik
kualitatif
Teknik
kualitatif adalah subjektif atau “judgmental” atau berdasarkan pada
estimasi-estimasi dan pendapat-pendapat.
Berbagai sumber pendapat bagi peramalan kondisi bisnis antara lain para
eksekutif, orang-orang penjualan, para langganan, dan lain-lain. Teknik
kualitatif dalam peramalan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1) Metode
Delphi
Metode
Delphi merupakan teknik yang mempergunakan suatu prosedur yang sistematik untuk
mendapatkan suatu konsensus
pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli.
2) Riset
pasar
Riset
pasar merupakan peralatan peramalan yang
berguna, terutama bila ada kekurangan data historik atau data tidak reliable.
3) Analisis
historis
Peramalan
dilakukan dengan menggunakan pengalaman-pengalaman historik dari suatu produk
yang sejenis.
4) Konsensus
panel
Gagasan
yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan ramalan-ramalan yang lebih
baik daripada dilakukan oleh seseorang.[6]
b. Analisis
runtun waktu (time-series)
Model-model
peramalan runtut waktu mencoba untuk meramalkan kejadian-kejadian di waktu yang
akan datang atas dasar serangkaian data masa lalu. Beberapa pendekatan untuk
menganalisa runtut waktu telah tersedia, yang semuanya bermaksud memerinci runtut
waktu menjadi komponen-komponen yang terpisah.[7]
Secara
lebih khusus, analisa runtut waktu berkenaan dengan serangkaian observasi
historikal suatu variabel ramalan.
Ada
beberapa komponen-komponen tentang runtut waktu :
1) Komponen
trend. Komponen ini menunjukkan pola gerakan penurunan atau pertumbuhan
(kenaikan) jangka panjang serangkaian data historik. Sebagai contoh, permintaan
mobil di Indonesia cenderung mengalami kenaikan dalam abad kedua puluh ini.
2) Komponen
Variasi Musiman. Komponen ini mencerminkan pengaruh pola-pola pembelian
musiman. Sebagai contoh klasik, penjualan payung dimusim hujan lebih baik dari
pada penjualan payung dimusim kemarau. Bila pengaruh musiman dipertimbangkan,
ketepatan ramalan untuk banyak produk akan meningkat, bahkan untuk barang-barang
dalam sektor industri.
3) Komponen
residu atau erratic. Unsur ini menunjukan fluktuasi-fluktuasi data
yang tidak sistematik, atau acak (random). Komponen erratic
adalah deviasi-deviasi acak yang tidak dapat dijelaskan seperti komponen-komponen
lain dan dalam jangka panjang saling menyeimbangkan satu dengan yang lain.
Karena komponen ini bersifat acak maka tidak digunakan untuk membuat ramalan.[8]
4) Komponen
siklis. Merupakan pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Komponen
siklis terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.[9]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peramalan merupakan suatu untuk meramalkan keadaan
di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Sedangakan peramalan
permintaan merupakan tingkat permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan
terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Peramalan
terbagi atas tiga kategori yaitu peramalan jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang.
Jenis-jenis peralaman ada tiga yaitu peramalan
ekonomi, peramalan teknologi, dan
peramalan permintaan. Di dalam suatu peramalan terdapat proses yang perlu
diperhatikan, yakni penentuan tujuan, pengembangan model, pengujian model,
penerapan model, dan revisi atau evaluasi. Strategi peramalan yang digunakan
adalah sumber daya manusia, kapasitas, dan manajemen rantai pasokan.
Beberapa teknik peramalan yang perlu diperhatikan
antara lain yang pertama teknik kualitatif yang terdiri dari metode Delphi,
riset pasar, analisis historis dan konsensus panel. Yang kedua adalah analisis runtun
waktu (time-series) yang terdapat beberapa komponen didalamnya antara
lain komponen trend, komponen variasi musiman, komponen residu
atau erratic, dan komponen
siklis.
DAFTAR
PUSTAKA
Haizer Jay.
2005. Operation Management. Jakarta: Salemba Empat.
Handoko T Hani.
2000. Dasar-Dasar Manajemen Poduksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Prasetyo Hery
dan Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen
Operasi. Yogyakarta: Medpress.
[1] T Hani Handoko, Dasar-Dasar
Manajemen Poduksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2000, edisi 1, hlm.
260
[2] http://feunijayabtg.blogspot.co.id/2011/04/peramalan-permintaan-produk-dan-jasa.html?m=1 (diakses pada tanggal 30
September 2015)
[3] Hery Prasetyo dan Fitri Lukiastuti, Manajemen Operasi, Medpress,
Yogyakarta, 2009, hlm. 44
[5] Jay Haizer, Operation
Management, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hlm. 139
[9] https://oktafiaendah.wordpress.com/2014/06/10/analisa-time-series/ (diakses pada tanggal 03 Oktober
2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar