ANALISIS
BIAYA PEMASARAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Akuntansi Biaya
Dosen Pengampu: Ita Rakhmawati,S.Pd., M.Si
Disusun Oleh:
Via Andriyani (1420310026)

SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/MBS
TAHUN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kemajuan teknologi dalam berproduksi
mengakibatkan jumlah produk yang dapat dihasilkan secara besar – besaran dan
dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin, oleh karena itu
seringkali masalah yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana cara memasarkan
produk yang dihasilkan tersebut. Dengan kemajuan teknologi mengakibatkan pula
persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain di dalam
memasarkan produk semakin tajam, sehingga mengakibatkan biaya pemasaran semakin
besar.
Untuk dapat memasarkan produk dengn
sukses, maka perusahaan menggunakan konsep pemasaran yang baik, yaitu dengan
melayani langganan atau pembeli yang dapat memuaskan mereka tetapi perusahaan
juga dapat memperoleh laba yang diharapkan.
- Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian biaya
pemasaran ?
2.
Bagaimana manfaat Pengawasan dan
Analisa Biaya Pemasaran ?
3.
Bagaiman Analisa Biaya Pemasaran Menurut cara penerapan usaha
pemasaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Biaya Pemasaran
Ditinjau dari kegiatan pemasaran, pengertian biaya pemasaran
adalah meliputi semua biaya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemasaran,
yaitu :
1.
Biaya untuk memperoleh atau menimbulkan pesanan (Order
Aquiring Cost atau Order Getting Cost)
Biaya memperoleh pesanan meliputi semua biaya yang terjadi
dalam rangka untuk mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada
perusahaan. Dari segi fungsinya biaya ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a.
Biaya promosi dan adpertensi
b.
Biaya penjualan
2.
biaya untuk memenuhi atau melayani Pesanan (Order
filling Cost)
Biaya memenuhi pesanan meliputi semua biaya yang terjadi
dalam rangka memenuhi atau melayanu pesanan yang ditrma dari pembeli. Dari segi
fungsinya biaya ini dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu :
a.
biaya penggudangan dan penyimpanan
b.
biaya pengepakan dan pengiriman
c.
biaya pemberian kredit dan pengumpulan piutang
d.
biaya administrasi penjualan
biaya penjualan sebenarnya berhubungan dengan fungsi untuk
memperoleh pesanan dan sekaligus berhubungan pula dengan fungsi melayani
pesanan. Sebagai contohnya itu sales.
- Manfaat Pengawasan dan Analisa Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran diawasi dan dianalisa dengan tujuan dapat
mmberikan manfaat untuk :
1.
Penentuan biaya
Dengan adanya pengawasan dan analisa biaya pemasaran akan
dapat menentukan besarnya biaya unutk setiap cra penggolongan biaya pemasan
dengan relatif teliti dan adil, misalnya setiap jenis biaya, setiap fungsi
pemasaran, atau setiap pusat laba.
2.
Pengawasan dan analisa biaya pemasaran
Dalam pengawasan dan analisa dapat diterpakan dalam
pertanggungjawaban terjadinya biaya pemasaran. Data biaya akan dikumpulkan dan
dikelompokkan kedalam setiap fungsi didalam kegiatan pemasaran, sehingga dapat
ditetapkan siapa yang bertanggung jawaban biaya yang dapat dikendalikan oleh
fungsi yag bersangkutan.
3.
Perencanaa dan pengarahan usaha pemasaran
Pengawasan dan analisa biaya pemasaran bermanfaat dalam
menyediakan data kepada eksekutif pemasaran yang memerlukan informasi untuk
perencanaan dan pengaraan usaha pemasaran. Dalam hal ini usaha pemasran akan
diarahkan sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang optimal dan
mengeliminasi adanya ketidakefisienan.[1]
- Analisa Biaya Pemasaran Menurut cara penerapan usaha pemasaran
Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya dan fungsi hana
berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak membantu dalam mengarahkan
kegiatan pemasaran. Kegiatab pemasaran tidak akan efektif jika tidak ada
pengarahan yang baik. Oleh karena itu perlu diadakan analisa biayabpemasaran
yang dapat menyajikan kepada profitability usaha pemasaran tertentu.
Analisis biaya pemasaran menurut cara penerapan usaha
pemasaran dapat dibagi sebagai berikut :
1.
Analisis Menurut jenis produk
Untuk perusahaan yang menjual beberapa jenis produk dapat
menganalisa profitabilitas setiap pusat laba berdasar jenis produk atau barang
dagangan yang dijual. Dari analisa ini akan diperoleh informasi yang bermanfaat
untuk :
a)
Mengetahui jens produk apa yang dikehendaki oleh konsumen dan
besarnya laba yang diperoleh perusahaan dari setiap jenis produk tersebut.
b)
Mengarahkan usaha pemasaran pada berbagai jenis produk yang
dapat menghasilkan laba paling besar.
c)
Mengendalkan biaya pemasaran agar biaya pemasaran setiap
jenis produk dapat ditekan serendah mungkin.
d)
Membantu manajemen dalam menyajikan informasi yang bermanfaat
untuk penentuan harga jual.
2.
Analisis Menurut daerah penjualan
Analisa berdasar daerah penjualan dilakukan apabila
perusahaan menjual produknya secara langsung kedalam daerah penjualan yang
cukup luas, daari analisa ini manajer penjualan diharapkan dapat mengarahkan
usaha pemasaran ke berbagai daerah dan mengendalikan biaya pemasaran pada
setiap daerah pemasaran.
Analisa berdasar daerah penjualan didorong pula adanya
pembedaan daerah penjualan yang satu dengan daeah penjualan yang lain, misalnya
dalam hal keinginan dan kebutuhan langganan setiap daerah, transportasi setiap
daerah, penduduk setiap daerah.
Dalam pembagian daerah penjualan hendaknya tidak menjadi
terlalu banya dan terlalu sedikit. Apabila daerah penjualan dibagi terlalu
banyak akan berakibat setiap daerah memiliki area yang terlalu sempit sehingga
pengelolaanya menjadi terlalu mahal dan juga sebalikanya.
3.
Analisis beradasar Langganan
Pada analisa ini tidak seperti analisa berdasarkan jenis
produk yang dijual atau berdasar daerah penjulan yang keduanya relatif mudah
dilakukan, analisa berdasar langganan relatif lebih sulit dan kompleks. Hal ini
disebabkan sulitnya mengidentifikasikan biaya pemasaran kepada langanan atau
kelompok langganan tertentu, sebagian besar biaya umumnya dinikmati bersama
oleh langganan – langganan atau kelompok langganan. Oleh karena itu alokasi
yang adil, teliti, dan praktis kepada setiap kelompok langganan merupakan
masalah yang sulit dan kompleks.
Analisa berdasar langganan umumnya tidak dilakukan untuk setiap
langganan secara individu akan tetapi berdasar kelompk langganan tertentu
misalnya :
a)
Analisa berdasar jumlah pembelian rata – rata oleh langganan
dalam periode tertentu, misal satu atau satu bulan.
b)
Analisa berdasar besarnya pesanan langganan setiap kali
melakukan
c)
Analisa berdasar klas langganan
4.
Analisa berdasar penjual (Salesman)
Analisa profitabilitas usaha pemasaran dapat dilakukan untuk
setiap penjual atau sekelompok penjual, yaitu dengan jalan menghubungkan
kemampuan penjualan dibandingkan biaya yang langsung berhubungan dengan
kegiatan setiap pejual.
Adapun tujuan analisa berdasar penjual adalah sebagai berikut
:
a)
Penentuan Profitabilitas
b)
Pengendalian Biaya
Berikut contoh analisa biaya pemasaran menurut
jenis produk.[2]
Contoh
soal : Analisa Profitabilitas Setiap
Jenis Produk
PT Adhi menggunakan dasar sebagai berikut :
Fungsi
|
Alat
Pengukur Jasa
|
Kapasitas
Normal
|
Promosi dan
Adpertasi
Penjualan
Penggudangan dan penyimpanan
Pengepakan dan pengiriman
Kredit dan penagihan
Administrasi Pemasaran
|
Jumlah rupiah hasil penjualan
Jumlah rupiah hasil penjualan
Jumlah berat produk
Jumlah berat produk
Jumlah frekuensi penagihan
Jumlah faktur penjualan
|
50.000.000
50.000.000
1.000.000 kg
1.000.000 kg
8.000 kali
20.000 set
|


Besarnya biaya administrasi dan umum dinikmati bersama oleh ketiga macam
produk tersebut besarnya Rp. 3.000.000,- dialokasikan pada setiap jenis produk
dengan jumlah yang sama. Biaya administrasi dan umum tersebut dianggap semuanya
merupakan elemen biaya tetap.
Diminta
: menganalisa profitabilitas setiap
jenis produk yang dijual apabila :
- digunakan konsep harga pokok penuh (Full Costing)
- digunakan konsep harga pokok variable (Variable Costing)[3]
Penyelesaian
contoh I :
analisa bersadar konsep harga pokok penuh sebagai berikut :
Keterangan
:
o
penjualan dan harga pokok penjualan
![]() |
o
biaya pemasaran
-
Advertasi dan Promosi dari penjualan
Produk A = 5,4% x Rp. 15.000.000 = Rp. 810.000
-
Penjualan dari penjualan
Produk A = 3,2% x Rp. 15.000.000 = Rp. 480.000
-
Penggudangan dari jumlah berat produk

Produk A = Rp 1,3 x 150.000 = Rp. 195.000
-
Pengepakan dan pengiriman dari jumlah
berat produk
Produk A = Rp. 1,1 x 150.000 = Rp. 165.000
-
Kredit dan penagihan dari jumlah
frekuensi penagihan
Produk A = Rp. 87,50 x 1.000 = Rp. 87.500
-
Administrasi pemasaran dari jumlah
faktur penjualan
Produk A = Rp. 30,00 x 5.000 = Rp 150.000
- Analisa berdasarkan konsep harga pokok variabel
Pt. Adhi
Analisa Profitabilitas Setiap Jenis Produk
Menurut Anggaran
Tahun 1983
KONSEP
HARGA

Keterangan :
o
Harga pokok penjualan Variabel

o
Biaya Pemasaran Variabel
-
Adpertensi dan Promosi dari penjualan
Produk A = 0,6% x Rp. 15.000.000 = Rp. 90.000
-
Penjualan dari volume penjualan
Produk A = 1,6% x Rp. 15.000.000 = Rp. 240.0000
-
Penggudangan dari berat produk
Produk A = Rp. 0,30 x 150.000 = Rp. 45.000
-
Pengepakan dan pengiriman dari berat
produk
Produk A = Rp 0,50 x 150.000 = Rp. 75.000
-
Kredit dan penagihan dari frekuensi
penagihan
Produk A = Rp. 25,00 x 1.000 = Rp 25.000
-
Administrasi pemasaran dari jumlah
faktur
Produk A = Rp. 5,00 x 5.000 = Rp 25.000
o
Harga pokok penjualan tetap

o
Biaya pemasaran tetap
Perhitungan seperti perhitungan biaya pemasaran variabel
-
Biaya Adpertasi dan Promosi
Produk A = 4,8% x Rp. 15.000.000 = Rp. 720.000
Contoh
2 : Analisa
Profitabilitas setiap Daerah Penjualan

Biaya
administrasi dan umum dialokasikan pada setiap daerah penjualan dengan
perbandingan yang sama
Diminta
: Menganalisa Profitabilitas setiap daerah penjualan
Penyelesaian Contoh 2 :
PT Adhi
Analisa Profitabilitas setiap Daerah
Penjualan

Keterangan :
Penjualan dan harga pokok penjualan (HPP) setiap daerah
- Biaya Pemasaran
-
Advertasi dan promosi dari volume
penjualan
Daerah Pandawa = 5,4% x Rp. 32.400.000 = Rp.
1.749.600

-
Penjualan dari volume penjualan
Daerah Pandawa = 3,2 % x Rp. 32.400.000 = Rp 1.036.800
-
Penggudangan dari jumlah berat produk
Daerah Pandawa = Rp 1,3 x 610.000 = Rp 793.000
-
Pengepakan dan pengiriman dari jumlah
berat produk
Daerah Pandawa = Rp 1,1 x 610.000 = Rp. 671.000
-
Kredit dan penagihan dari frekuensi
penagihan
Daerah Pandawa = Rp. 87,50 x 3.000 = Rp. 262.500
-
Administrasi pemasaran dari jumlah
faktur
Daerah Pandawa = Rp. 30,00 x 4.000 = Rp 120.000
Dari analisis profitabilitas setiap daerah penjualan bahwa daerah
pandawa dapat menghasilkan laba yang cukup besar, sedangkan daerah astina
malahan mengalami kerugian sebersar Rp. 127.100.
PT
Kristina
Analisa profitabilitas Langganan
Berdasar jumlah Pembelian rata – rata
Tahun 1983

Dari
tebel diatas dapat dianalisa sebagai berikut :
- Meskipun langganan kelompok besar jumlahnya hanya 20 atau 10%, tetapi setiap langganan menghasilkan laba bersih sebelum biaya tidak langsung paling tinggi yaitu Rp 6.000 per langganan atau jumlah total sebesar Rp 120.000 (40%).
- Untuk langganan kelompok sedang jumlahnya cukup banyak yaitu 100 atau 50, dapat menghasilkan laba bersih sebelum biaya tidak langsung sebesar Rp 2.000 per langganan dengan jumlah total sebesar Rp 200.000 (67%)
- Langganan kelompok kecil jumlahnya 80 atau 40%, tetapi langganan kelompok ini tidak dapat menutup biaya pemasaran langsung dan menderita rugi sebelum diperhitungkan biaya tidak langsung sebesar Rp 250 per langganan atau jumlah total Rp 20.000 (-7%). Perlu perhatikan kasus terhadap kelompok langganan kecil ini, apakah perlu dilanjutkan, atau diberhentikan atau ditempuh kebijaksanaan lain.
Analisa
berdasar klas langganan
Analisa berdasarkan klas langganan mempunyai tujuan yang sama dengan
analisia profitabilitas berdasar jumlah pembelian rat-rata oleh langganan dalam
periode tertentu yang telah dibahas dimuka.
PT.Akuaviva
Analisa profitabilitas langganan
Berdasar besarnya pesanan setiap kali pembelian
Tahun 1983

Penggolongan klas langganan dapat dikelompokkan dengan berbagai cara,
misalnya berdasar kepada siapa penjualan dilakukan: kepada penyalur, langsung
kepada pemakai, atau dijual eceran.
PT.Cinta Alam
Analisa profitabilitas berdasar klas langganan
Tahun 1983
![]() |
Dari
tebel diatas dapat dianalisa sebagai berikut:
- Klas langganan eceran memberikan persentase laba kotor yang paling tinggi yaitu 25%, tetapi diikuti oleh biaya pemasaran langsung yang tinggi pula yaitu 20%. Alokasi biaya tidak langsung pada klas langganan eceran besarnya 11% dari penjualan , sehingga mengakibatkan klas tersebut rugi sebesar 6% atau dengan jumlah absolute Rp 170.000. meskipun rugi klas langgan eceran masih dapat menutup biaya pemasaran langsung dan memberikan sumbangan untuk menutup biaya tidak langsung, sehingga apabila tidak diperoleh altrernatif lain yang lebih baik klas langganan tersebut perlu dipertahankan.
- Untuk klas langgana penyalur dan langganan pemakai keduanya mampu mengahasilkn laba bersih, dimana klas penyalur dengan profitabilitas lebih tinggi baik jumlah relative maupun absolute, meskipun langganan pemakai memberikan laba kotor lebih tinggi yaitu 20% tetapi diikuti pula biaya presentase yang lebih tinggi pula.
Dari
tebel diatas dapat dianalisa sebagai berikut:
- Penjual A mengalami rugi Rp. 100.000 atau 0,4% dari penjualan. Penjual A tidak dapat bekerja dengan baik volume penjualannya relative hambar dan hanya mencapai 80% dari kuota penjualan yang sudah ditentukan, tetapi jumlah biaya konsumen cukum tinggi yaitu 13%.
Contoh soal 4.
PT. Garam Dunia
Analisa prifitabilitas penjual

- Penjual B meskipun volume pnjualannya sebesar penjual A akan tetapi akan menekan biaya langsung yaitu sebesar 10%, sehingga penjual B masih dapat menghasilkan laba. Di lihat dari kuota penjualan ternyata penjual B juga dapat melampauinya. Dari data tersebut dapat di nilai bahwa penjual B termasuk penjual yang baik.
- Demikian seterusnya analisa setip penjual, misalnya penjual F dapat mencapai volume penjualan paling tinggi yaitu sebesar Rp. 54.000.000 dan mencapai kuota penjualan 125% akan tetapi penjual F hanya dapat menghasilkan laba bersih dengan persen yang rendah yaitu 4,3%. Sedangkan penjual H yang dapat mencapai volume penjualan Rp. 46.000.000 dan hanya mencapai 101% kuota ternyata dapat menghasilkan persentase laba yang paling besar yaitu 11,5%.[4]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan BAB II yaitu pembahasan dapat kami
simpulkan bahwasannya analisis biaya pemasaran adalah semua biaya dalam rangka
menyelenggarakan kegiatan pemasaran yang terdiri dari :
1.
Biaya untuk memperoleh atau menimbulkan
pesanan (Order Aquiring Cost atau Order Getting Cost)
2.
Biaya untuk memenuhi atau melayani
Pesanan (Order filling Cost)
Selain itu analisis biaya
pemasaran juga mempunyai manfaat untuk :
1.
Penentuan biaya
2.
Pengawasan dan analisa biaya pemasaran
3.
Perencanaa dan pengarahan usaha pemasaran
Dan juga analisis biaya pemasaran menurut jenis usahanya itu ada
beberapa salah satunya yaitu menganalisis berdasarkan jenis produknya.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyono.
1989. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta pembuatan
keputusan. BPFE
: Yogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar