Selasa, 14 Februari 2017

Laporan PKL Jakarta - Bandung




LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI JAKARTA - BANDUNG








Oleh:
Rina Susi Susanti
Via Andriyani
Elma Eviana
Nurma Kumala Sari
Devy Isnaeni Mutiasari
1420310025
1420310026
1420310027
1420310029
1420310030


PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2016


PENGESAHAN
            Laporan Kelompok Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa (PKL) di Bandung dan Jakarta yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 – 26 Agustus 2016 oleh:
NO
NAMA
NIM
1.
2.
3.
4.
5.
Rina Susi Susanti
Via Andriyani
Elma Eviana
Nurma Kumala Sari
Devy Isnaeni Mutiasari
1420310025
1420310026
1420310027
1420310029
1420310030

            Jenjang Studi              : Strata 1
            Program Studi             : Manajemen Bisnis Syari’ah ( MBS )
            Jurusan                        : Syari’ah Dan Ekonomi Islam
Dapat disyahkan dan diterima sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Jenjang Studi Strata 1 Jurusan Syari’ah Dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
                                                                        Kudus, 08 September 2016
Mengetahui

Plt. Ketua Jurusan Syari’ah dan EI



Dosen Pembimbing Lapangan



H. Shobirin, S.Ag., M.Ag
Suhadi, S.E., M.S.A
NIP. 197602252003121002
NIP.197508062009011008



KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Puji dan syukur kami  ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tepat pada waktunya dengan baik pada 22-26 Agustus 2016 di Jakarta dan Bandung. Lokasi yang dikunjungi adalah PT Bursa Efek Indonesia, Museum Bank Indonesia, Universitas Indonesia, TMII, TIC, Cibaduyut, dan Trans Studio Bandung.
Laporan yang kami buat ini berjudul “LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI JAKARTA - BANDUNG”. Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Dr. Fathul Mufid, M.S.I selaku Ketua STAIN Kudus yang telah memberikan pengarahan dan dorongan moral kepada kami.
2.      Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd selaku Wakil Ketua I STAIN Kudus.
3.      Bapak Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.S.I selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus.
4.      Bapak Suhadi, S.E., M.S.A selaku Ketua Prodi Manajemen Bisnis Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus dan Dosen Pembimbing Lapangan yang selalu membimbing dan mengarahkan kami.
5.      PT. Mikro Aiko Utama, Bapak driver, kak  Aris Mansyur atau kami sebut dengan Kak Inces sebagai tour leader yang membimbing kami selama PKL di Bandung dan Jakarta.
6.      Kedua orang tua kami yang selalu memberikan kasih sayang dan do’a restunya.
7.      Teman-teman senasib dan seperjuangan yang telah bersama-sama melaksanakan tugas mulia ini, baik dalam keadaan suka maupun duka.
8.      Pihak-pihak lain yang tidak saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan praktik kerja lapangan ini. Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi dan pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan tentang Praktik kerja Lapangan.



Kudus,    September 2016

Penyusun







DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................. iii
Daftar Isi.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ......................................................................... ........... 1
B.     Ruang Lingkup ........................................................................ ........... 1
C.     Tujuan dan Manfaat PKL .................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM
A.    PT Bursa Efek Indonesia ..................................................................... 3
B.     Museum Bank Indonesia ......................................................... ........... 13
C.     Universitas Indonesia............................................................... ........... 16
D.    Cibaduyut.................................................................................            18
BAB III Hasil temuan di lapangan
A.    PT Bursa Efek Indonesia ..................................................................... 22
B.     Museum Bank Indonesia ..................................................................... 25
C.     Universitas Indonesia .......................................................................... 27
D.    Cibaduyut ............................................................................................ 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................ 36    
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan .......................................................................................... 38    
B.     Saran ........................................................................................ ........... 38
C.     Penutup .................................................................................... ........... 39
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ ........... 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Jadwal Praktik Kerja Lapangan ........................................................... ........... 41
Dokumentasi......................................................................................... ........... 43



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan sebuah mata kuliah wajib yang harus di ikuti oleh mahasiswa STAIN KUDUS yang mana di dalamnya tercakup ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam pelaksanaanya, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu mengaplikasikan segala ilmu dan teori-teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, tetapi juga harus mampu menimba pengetahuan baru dan bekerja sama di tempat mereka melakukan praktek profesi ini, baik di dunia usaha dan dunia pemerintah.
B.  Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan penulis di Jakarta-Bandung. Lokasi pencarian data di PT Bursa Efek Indonesia, Museum Bank Indonesia, Universitas Indonesia, dan Cibaduyut di Bandung.
C. Tujuan dan Manfaat PKL
1.      Tujuan Praktik Kerja Lapangan
a.    Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan program S-1.
b.    Mendidik dan melatih mahasiswa-i agar mendapatkan kerja praktis tentang aplikasi pengelolaan keuangan di organisasi.
c.    Mampu membandingkan antara ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara teori dengan salama praktik kerja lapangan.
d.   Memperkenalkan mahasiswa-i pada situasi kerja yang sebenarnya.
2.      Manfaat Praktik Kerja Lapangan
a.    Bagi Mahasiswa
1)        Mahasiswa-i dapat mengakomodasikan antara konsep atau teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan kenyataan operasional dilapangan kerja sesungguhnya sehingga makna belajar akan lebih tinggi.
2)        Sebagai media untuk mengenal lingkungan kerja yang berbeda dengan lingkungan kampus.
b.    Bagi STAIN KUDUS
1)        Perguruan Tinggi khususnya STAIN Kudus akan lebih siap dalam proses pendidikan untuk berintegrasi antara mahasiswa dengan para praktisi di lapangan sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.
2)        Menjadi sarana komunikasi langsung antara pihak Perguruan Tinggi dengan masyarakat.












BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A.    Bursa Efek Indonesia
1.      Letak Geografis
Bursa efek Indonesia terletak di Gedung Efek Indonesia, Menara I Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia.
2.      Sejarah Perusahaan
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah ada sejak zaman colonial Belanda tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhannya tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti Perang Dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan beberapa insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
a.       14 Desember 1912: Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
b.      1914-1918: Bursa efek di Indonesia ditutup selama Perang Dunia I.
c.       1925-1942: Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Surabaya dan Bursa Efek di Semarang.
d.      Awal tahun 1939: Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek
Di Semarang dan Surabaya ditutup.
e.       1942-1952: Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II.
f.       1952: Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri Keuangan (Prof. DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).
g.      1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa efek semakin tidak aktif.
h.      1956-1977: Perdagangan di Bursa Efek vakum.
i.        10 Agustus 1977: Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dijalankan dibawah BAPEAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
j.        1977-1987: Perdagangan di Bursa Efek lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24 emiten. Masyarakat lebih memilih instrument perbankan dibandingkan instrumen pasar modal.
k.      1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
l.        1988-1990: Paket Deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas Bursa terlihat meningkat.
m.    2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulia beroprasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
n.      Desember 1988: Pemerintah mengeluakan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
o.      16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroprasi dan dikelola Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa efek Surabaya.
p.      13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebgai HUT BEJ.
q.      22 Mei 1955: Sistem Otomasi Perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
r.        10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1955 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan Januari 1996.
s.       1995: Bursa Paralel Indonesia Merger dengan Bursa Efek Surabaya.
t.        2000: Sistem perdagangan tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
u.      2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote tranding).
v.      2007: Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjdi Bursa Efek Indonesia (BEI).



3.      Visi dan Misi
Visi: Menjadi Bursa yang kompetitif dengan kreadibilitas tingkat dunia.
Misi: menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good govermance.[1]

4.      Struktur Organisasi
a.       Dewan komisaris
No
Nama
Jabatan
1.
I Nyoman Tjeger
Komisaris Utama
2 .
Mustofa
Komisaris
3.
Chaeruddin Berlian
Komisaris
4.
Johnny Darmawan
Komisaris
5.
Felix Oentoeng Soebagjo
Komisaris

b.      Dewan Direksi
No
Nama
Jabatan
1.
Erry Firmansyah
Direktur Utama
2.
M.S. Sembiring
Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Usaha.
3.
T. Guntur Pasaribu
Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan
4.
Justitia Tripurwasani
Direktur Pengawasan
5.
Eddy Sugito
Direktur Pencatatan


Bastian Purnama
Direktur Teknologi dan Informasi
7.
Sihol Slagian
Direktur Administrasi

c.       Kepala Divisi/ Kepala Satuan
No
Nama
Jabatan
1.
Friderica Widyasari Dewi
Sekretaris Perusahaan
2.
Mohammad Mukhlis
Satuan Manajemen Risiko
3.
Widodo
Satuan Pemeriksaan Internal
4.
RR Nur Harjantie (Pjs.)
Sentra Informasi dan Edukasi

d.      Direktorat Pengawasan
No
Nama
Jabatan
1.
Hamdi Hassarbaini
Pengawasan Transaksi
2.
Dewi Arum Prasetyaningtyas
Hukum
3.
Kristian S. Manullang
Satuan Pemeriksaan Anggota Bursa &Partisipan

e.       Direktorat Pencatatan
No
Nama
Jabata
1.
I Gede Nyoman B. Y.
Pencatatan Sektor Riil
2.
Umi Kulsum
Pencatatan Sektor Jasa
3.
Saptono Adi Junarso
Pencatatan Surat Utang

f.       Direktorat Perdagangan Fixed Income & Derivatif
No
Nama
Jabatan
1.
Erna Dewayani
Perdagangan Fixed Income
2.
Hari Purnomo
Perdagangan Derivatif


g.      Direktorat Keanggotaan & Partisipan
No
Nama
Jabatan
1.
Bambang Widodo
Keanggotaan

h.      Direktorat Perdagangan Saham
No
Nama
Jabatan
1.
Supandi
Perdagangan Saham

i.        Direktorat Penelitian & Pengembangan Usaha
No
Nama
Jabatan
1.
Kandi Sofia S. Dahlan
Riset & Pengembangan Produk
2.
Wan Wei Yiong
Pemasaran

j.        Direktorat Administrasi
No
Nama
Jabatan
1.
Yohanes A. Abimanyu
Keuangan
2.
Isharsaya
Umum
3.
Mirna Kurniawati
Sumber Daya manusia

k.      Direktorat Teknologi Informasi
No
Nama
Jabatan
1.
Yohanes Liauw
Operasi Teknologi Informasi
2.
Didil Agung Laksono
Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi

l.        Spesialis Setingkat Kepala Divisi
No
Nama
Jabatan
1.
Edison Hulu
Chief Economist

5.      Instrument / Produk Bursa Efek Indonesia
Produk atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu surat berharga yang berbentuk kepemilikan dan surat berharga yang berbentuk utang. Beberapa instrumen atau produk yang lazim diterbitkan dan diperdagangkan pada pasar modal yaitu sebagai berikut:
a.       Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.Ciri saham biasa adalah dividen mendapat keuntungan, perusahaan mendapat keuntungan, memiliki hak suara, dan hak memperoleh pembagian kekayaan usaha jika perusahaan bangkrut setelah kewajiban perusahaan dilunasi. Di antara jenis saham biasa ada yang disebut dengan saham unggulan (blue chips), yaitu saham yang diterbitkan oleh perusahaan besar dan terkenal yang sudah lama memperlihatkan kemampuan untuk memperoleh keuntungan dan pembayaran dividen. Saham yang tergolong unggulan, antara lain saham PT Telkom Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Unilever Tbk, atau PT HM Sampoerna.
b.      Bukti Right (Right Issue)
Right issue adalah hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, investor tidak terikat untuk harus membelinya. Ini berbeda dengan dividen, yang secara otomatis diterima pemegang saham. Imbalan yang diperoleh oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen atau capital gain. Risiko investasi right issue yang dihadapi investor adalah menurunnya dividen persaham atau bahkan rugi dalam jual beli saham (capital loss).


c.       Obligasi (Bonds)
Obligasi adalah surat pengakuan utang dari perusahaan dengan kesanggupan untuk mengembalikan pokok utang dan bunganya secara periodik pada waktu yang telah ditentukan. Bunga dalam obligasi dikenal dengan istilah kupon. Pembayaran kupon ini bisa tahunan, semesteran atau juga bisa triwulanan. Seperti juga saham, dalam obligasi juga dimungkinkan memperoleh capital gain. Obligasi mengandung suatu perjanjian yang mengikat antara kedua pihak, yaitu pemberi pinjaman (penerbit obligasi) dan penerima pinjaman.Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur, baik mengenai jatuh tempo pelunasan, besarnya pokok utang, dan bunga yang harus dibayarkan.
d.      Saham Preferens atau Saham Istimewa (Preferred Stock)
Saham preferens merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa, artinya di samping memiliki karakteristik seperti obligasi (memberikan hasil yang tetap), juga memiliki karakteristik saham biasa. Saham preferens adalah saham yang memberikan prioritas pilihan kepada pemegangnya antara lain, hak untuk didahulukan dalam memperoleh dividen, hak menukar sahamnya dengan saham biasa, hak mendapat dividen dalam jumlah tetap dan risiko kepemilikan saham yang lebih kecil dari saham biasa, hak untuk memengaruhi manajemen terutama dalam pencalonan pengurus.
e.       Waran (Warrant)
Seperti halnya right issue, waran adalah produk turunan dari efek. Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya obligasi atau saham. Waran diterbitkan dengan tujuan agar pemodal tertarik membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten.Pada keadaan suku bunga tinggi, tentunya investor lebih suka menginvestasikan dananya di bank. (Sumber: Garis Besar Ekonomi Amerika,Deplu AS).[2]
f.       Reksadana (Mutual Fund)
Reksadana merupakan dana kumpulan investor untuk bersama-sama berinvestasi di berbagai pilihan instrument finansisal. Artinya dengan dana terbatas tetap memiliki difersifikasi saham atau obligasi. Dipilihkan oleh manajer investasi profesional. Reksadana ini cocok untuk pemula. (Sumber: Materi Kunjungan di Bursa Efek Indonesia)

6.      Prosedur dan Mekanisme Manajemen
Mekanisme Kerja Bursa Efek terjadi dua jenis penawaran, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder.
a.       Pasar Perdana
Pasar Perdana adalah interaksi permintaan dan penawaran surat berharga yang baru diterbitkan secara langsung antara emiten dan investor tanpa melalui pasar modal. Jadi, penawaran efek dari emiten kepada pemodal berlangsung dalam masa tertentu dan efek tersebut belum dicatatkan di bursa. Di pasar perdana, biasanya emiten melakukan suatu penawaran yang disebut penawaran umum perdana (initial public offering atau IPO).
Berikut ciri-ciri pasar perdana antara lain: harga saham tetap; tidak dikenakan komisi; hanya untuk pembelian saham; pemesanan dilakukan melalui agen penjual; jangka waktu terbatas; uang hasil penjualan menjadi milik emiten.

. b. Pasar Sekunder
Pasar sekunder ialah bentuk interaksi permintaan dan penawaran surat berharga yang sudah beredar di pasar secara terus-menerus di pasar modal dan harga dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar. Intinya pasar sekunder adalah pasar tempat sekuritas yang diperdagangkan di pasar primer diperjualbelikan kembali.Transaksi di pasar sekunder berlangsung beberapa saat setelah transaksi di pasar primer selesai dilakukan.
Berikut ciri-ciri pasar sekunder antara lain: harga berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar; dikenakan komisi; pemesanan dilakukan melalui anggota bursa; jangka waktu tidak terbatas; digunakan untuk pembelian dan penjualan saham; uang hasil penjualan menjadi milik pihak penjual atau pemilik sekuritas. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu perusahaan efek. Perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositokan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan transaksi saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut lot. Satu lot senilai dengan 500 saham, yang merupakan batas minimal pembelian saham. Namun saat ini setiap 1 lot senilai dengan 100 saham. Transaksi saham diawali dengan pesanan untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat disampaikan, baik secara tertulis maupun lisan (telepon) kepada perusahaan efek melalui sales/dealer. Pesanan tersebut harus menyebutkan nilai transaksi jual beli efek dengan harga yang diinginkan. Misalnya, Mr. Bond berminat membeli saham PT XYZ, Tbk. sebanyak 5 lot (100 saham) pada harga Rp500, per saham. Pesanan tersebut akan diteliti oleh perusahaan efek (misalnya adanya dana yang cukup untuk transaksi). Kemudian pesan disampaikan kepada pialang di lantai bursa untuk dilaksanakan. Pialang inilah yang akan bertindak untuk melakukan jual beli di lantai bursa melalui orang yang ditunjuk sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).
Perdagangan efek di pasar sekunder berlangsung secara reguler dan diselenggarakan oleh BAPEPAM. Pelaksanaannya dilakukan setiap hari kerja, mulai Senin sampai dengan Jumat dan berlangsung dalam dua sesi, yaitu:
1)      Sesi pertama, pukul 10.00–12.00 WIB
2)      Sesi kedua, pukul 13.00–14.00 WIB (kecuali Jumat, sesi kedua tidak dilaksanakan).
Pada pasar ini, sistem perdagangan efek terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kol dan sistem terus-menerus. Sistem kol adalah sistem perdagangan yang dipimpin oleh petugas bursa yang disebut pemimpin kol. Efek yang diperdagangkan dalam sistem kol adalah efek yang kali pertama di catat di bursa dan dilakukan selama dua hari berturut-turut. Sedangkan pada sistem terus-menerus efek diperdagangkan oleh anggota bursa secara langsung tanpa melalui pemimpin kol akan tetapi, ada pejabat bursa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan sistem ini. Baik pada sistem kol maupun sistem terus menerus, transaksi perdagangan efek dilakukan secara tunai yang jangka waktu penyelesaiannya dilakukan selambat-lambatnya empat hari terhitung sejak transaksi dilakukan.[3]

B.     Museum Bank Indonesia
1.      Letak Geografis Lokasi
Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, Indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Bis Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828.
2.      Fisolofi Museum Bank Indonesia
Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.
Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening) pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah, dan peresmian tahap II (grand opening) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 21 Juli 2009.
Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral merupakan lembaga yang sangat vital dalam kehidupan perekonomian nasional karena kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh BI akan memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat. BI yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1953, telah lebih dari setengah abad melayani kepentingan bangsa. Namun masih banyak masyarakat yang tidak mengenal BI, apalagi memahami kebijakan-kebijakan yang pernah diambilnya, sehingga seringkali terjadi salah persepsi masyarakat terhadap BI. Masyarakat sering memberikan penilaian negatif terhadap BI karena tidak cukup tersedianya data atau informasi yang lengkap dan akurat yang dapat diakses dan dipahami dengan mudah oleh masyarakat.
Usia setengah abad lebih ini akan semakin panjang lagi apabila diperhitungkan juga peran dari pendahulunya, yaitu De Javasche Bank (DJB) yang didirikan pada tahun 1828 atau 177 tahun yang lalu. Sementara itu, gedung BI Kota yang dulu dibangun dan digunakan oleh DJB, kemudian dilanjutkan pemakaiannya oleh BI dan saat ini praktis kosong tidak digunakan lagi, merupakan gedung yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang terancam kerusakan apabila tidak dimanfaatkan dan dilestarikan. Pemerintah telah menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya. Di samping itu BI juga memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah yang perlu dirawat dan diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat.
Dilandasi oleh keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu secara objektif, Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk membangun Museum Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI Kota yang perlu dilestarikan. Pelestarian gedung BI Kota tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mencanangkan daerah Kota sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Bahkan BI diharapkan menjadi pelopor dari pemugaran/ revitalisasi gedung-gedung bersejarah di daerah Kota.
Hal inilah yang antara lain menjadi pertimbangan munculnya gagasan akan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia, yang diharapkan menjadi suatu lembaga tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan aneka benda yang berkaitan dengan perjalanan panjang BI. Saat ini memang telah ada beberapa museum yang keberadaannya mempunyai kaitan dengan sejarah BI, namun museum-museum tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Selain itu, gagasan untuk mewujudkan Museum Bank Indonesia juga diilhami oleh adanya beberapa museum bank sentral di negara lain, sebagai sebuah lembaga yang menyertai keberadaan bank sentral itu sendiri.

C.    Universitas Indonesia
1.      Letak geografis
Universitas Indonesia terletak di Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta, dan Kampus Baru Universitas Indonesia, Depok 16424
2.      Sejarah
Gubernur kolonial Belanda mulamula mendirikan universitas ini pada tahun 1849, dan pada Januari 1851 lembaga ini diberi nama Dokter Djawa School (Sekolah Dokter Jawa). Di akhir abad ke-19, pada tahun 1898, nama sekolah diubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (Sekolah Kedokteran bagi Dokter Pribumi) atau STOVIA.
STOVIA berfungsi sebagai sekolah kedokteran terkemuka di Indonesia sebelum ditutup pada tahun 1927. Meskipun demikian, sebuah Sekolah Kedokteran didirikan bersamaan dengan sekolah tinggi lain di kota-kota di Indonesia. Sekolah tinggi tersebut menjadi kerangka dasar dibentuknya Nood-universiteit (Universitas Darurat) yang didirikan pada tahun 1946.
Pada tahun 1947 Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesië yang terletak di jantung Kota Jakarta.
Pada tahun 1950, Universiteit van Indonesië digabung menjadi “Universiteit Indonesia”.
Antara tahun 1954-1963 fakultas-fakultas yang terletak di luar Kota Jakarta kemudian berdiri sendiri sebagai perguruan tinggi mandiri.
Pada tahun 1963, Universitas Indonesia terdiri atas 13 fakultas yang kesemuanya dikelola di Jakarta.
Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, Universitas Indonesia memiliki tiga kampus: Salemba, Pegangsaan Timur, dan Rawamangun.
Sejak tahun 2000, Universitas Indonesia menjadi satu dari sedikit universitas dengan status Badan Hukum Milik Negara di Indonesia.

3.      Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI)
a)      Alamat
Gedung Dekanat FEB UI Kampus Widjojo Nitisastro. Jl. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, UI Depok.
b)      Sejarah
Pada awalnya, pendidikan ekonomi masih merupakan jurusan sosial ekonomi pada fakultas hukum dan ilmu pengetahuan masyarakat. Namun tidak lama setelah UI didirikan, departemen pendidikan dan kebudayaan memutuskan untuk membuka Fakuktas Ekonomi dan Bisnis untuk member  jawaban akan kebutuhan sendiri. Embrio FEB UI muncul setelah lima tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , sehingga tidak heran bila kelahiran FEB UI masih dilingkupi nuansa yang kental akan Indonesia yang baru saja merdeka. Demi menjawab tuntutan yang muncul untuk mencetak ahli-ahli perekonomian dan pengelolaan perusahaan untuk membangun Indonesia maka kemudian didirikanlah FEB UI.
FEB UI bermula tanggal 18 September 1950, ketika jurusan Sosial-Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) memisahkan diri menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis – UI (FEB UI). Maka jadilah mereka sebagai mahasiswa angkatan pertama di FEB UI.



4.      Visi dan Misi FEB UI
Visi            : Menjadi pusat pembelajaran ekonomi dan bisnis yang unggul di Asia sehingga berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia dan masyarakat global.
Misi           :
·         Memberikan kontribusi pada pengembangan pengetahuan di bidang ekonomi dan bisnis.
·         Menyiapkan pemimpin yang memiliki tanggung jawab sosial dan mampu menghadapi perubahan lingkungan global.

D.    Cibaduyut
1.      Letak Geografis Lokasi
Letak Cibaduyut berada di JL. TERS. CIBADUYUT NO. 108 DS. CANGKUANG Kec. DAYEUHKOLOT Kab. Bandung
2.      Sejarah Singkat Cibaduyut
Di Bandung, tepatnya di Cibaduyut terdapat Tugu Sepatu yang sangat terkenal.. Tugu ini terdiri dari 1 sepatu laki-laki dan 1 sepatu perempuan, yang mencitrakan ciri khas kota cibaduyut sebagai sentra pembuatan alas kaki terbesar di Bandung dan Indonesia. Dapat kita perhatikan kekayaan intelektual dan budaya yang luar biasa pada corak masyarakat ini, hampir setiap rumah di cibaduyut menjadi produsen sepatu baik skala besar maupun kecil. Para pengrajin sepatu yang berjibaku dengan home industri sepatu tersebut secara alami menurunkan bakat dan kreativitasnya kepada generasi setelahnya.
Pada awalnya sepatu Cibaduyut muncul pada sekitar tahun 1920 dimana sebagian warga merupakan pekerja pada pabrik sepatu di Bandung, namun akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dari pabrik tersebut. Berbekal dari penggalaman mereka bekerja pada pabrik sepatu tersebut, mereka mulai merintis usaha pembuatan dan penjualan produk alas kaki sederhana di lingkungan rumah dengan melibatkan anggota keluarga sebagai tenaga kerjanya. Semakin lama, pesanan akan sepatupun semakin berkembang. Hal ini menyebabkan mereka kewalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan mulai merekrut karyawan yang merupakan tetangga atau warga sekitar dalam pembuatan usaha sepatu atau alas kaki tersebut. Situasi ini menyebabkan keterampilan dalam membuat sepatu menyebar pesat di lingkungan masyarakat di Bandung, khususnya masyarakat Cibaduyut.
Berdasarkan infomasi yang diperoleh dari para pengusaha sepatu Cibaduyut, jumlah pengrajin sepatu yang ada di Cibaduyut pada masa sebelum penjajahan Jepang tepatnya tahun 1940 ada sebanyak 89 orang. Ini merupakan dampak dari meningkatnya jumlah pesanan yang disebabkan oleh kualitas yang sangat baik dari sepatu Cibaduyut yang sangat sesuai dengan selera pembeli dimasa itu. Pada tahun 1950-an, jumlah usaha sepatu pun semakin bertambah menjadi 250 unit usaha sepatu. Banyaknya jumlah unit usaha sepatu inilah yang menyebabkan Cibaduyut dikenal sebagai sentra pembuatan sepatu terbesar di Bandung pada tahun 1978.

     Pusat perbelanjaan sepatu cibaduyut adalah pasar penjualan sepatu terpanjang di dunia, pada tahun 1989 pemerintah R.I meresmikan cibaduyut ini sebagai daerah tujuan wisata. Di Cibaduyut terdapat berbagai macam barang tidak hanya sepatu tapi juga tas, jaket, aksesoris dan berbagai barang souvenir lainnya yang terbuat dari bahan kulit asli.
3.      Ruang Lingkup Produk dan Jasa
DATA KOPERASI
1. No Registrasi
: 001597
2. Nama Koperasi
: KOP. PENGRAJIN SEPATU TAS & TOPI TUNAS SEJATI
3. Disingkat Koperasi
:
4. Alamat Koperasi
: JL. TERS. CIBADUYUT NO. 108 DS. CANGKUANG Kec. DAYEUHKOLOT Kab. Bandung
5. Bentuk Koperasi
:
6. Badan Hukum
Nomor : 291/BH/518-KOP/V/99

Tanggal : 28-05-1999
a). Distribusi Sepatu Cibaduyut
Produk sepatu Cibaduyut di distribusikan di Indonesia baik di kota besar seperti di Bandung, Jakarta, dan kota-kota lainnya.
b). Promosi Sepatu Cibaduyut
Salah satu upaya yang dijalankan oleh UKM persepatuan Cibaduyut untuk memperluas jaringan pemasarn yaitu dengan menjalin kerjasama dengan para distributor. Strategi lain yang dijalankan oleh para pengrajin alas kaki di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut adalah membuat dan menyebarkan brosur secara langsung sebagai media promosi untuk menarik minat calon konsumen. Strategi penyebaran brosur ini biasanya dilakukan dalam rangka memperluas pemasaran dengan mengikuti acara pameran.
Right Arrow: UMKM: Disain Model Katalogc). Jalur Pemasaran








 

















Oval: Jual ke Luar Bandung

Pentagon: Pola Individual
Rounded Rectangle: Disain Sendiri






 




d). Keuangan
Potensi industri sepatu Cibaduyut mampu menghasilkan omzet sebesar Rp. 23 miliar dalam setahun. Terdapat kurang lebih 679 unit usaha sepatu di Cibaduyut yang memproduksi sebanyak 3,5 juta pasang sepatu dalam setahun. Jika musim libur sekolah atau menjelang tahun ajaran baru, terjadi kenaikan permintaan 10 persen. Sedangkan menjelang lebaran, biasanya pesanan sepatu meningkat mencapai 20 persen.

Bahan                                             : ± Rp 70.000 - Rp 100.000/pasang
Harga produksi                               : ± Rp 100.00 - Rp 300.000/pasang
Produksi sehari                               : 40 pasang sepatu/karyawan
Gaji                                                 : ± Rp 4.000/pasang sepatu
                                                   ± Rp 40.000/hari
  ± Rp 1,2 juta/bulan
Jam kerja                                         : ± 08.00 - 16.00 WIB
Produksi per perusahaan rumahan                  : 700 - 1.000/bulan
Total keuntungan                                            : Rp 200.000/kodi











BAB III
HASIL TEMUAN DILAPANGAN
A.    Kunjungan Bursa Efek Indonesia
Kunjungan PKL yang pertama bertempat di PT Bursa Efek Indonesia.Kunjungan tersebut dilaksanakan pada hari selasa 23 Agustus 2016.Sekitar pukul 08.30 WIB peserta praktikan tiba di lokasi.Pada hari itu bertepatan dengan Pembukaan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Dalam acara Pembukaan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia tidak hanya dihadiri praktikan dari STAIN Kudus saja, ada beberapa mahasiswa dari beberapa Universitas, diantaranya dari Universitas Trisakti dan Universitas Bunda Mulia yang mengikuti sosialisasi tentang amnesti pajak. Acara pembukaan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia  dihadiri oleh beberapa tokoh penting diantaranya Direksi Bursa Efek Indonesia, OJK, ketua Bank Indonesia, direksi ISSUE, Anggota LKPN, para advokat dan para konsultan hukum.
Pada acara tersebut, BEI  melakukan kerjasama dengan PT.Indonesian Technical Market Electronik dalam membantu program pendidikan yang dilakukan ISSUE maupun yang dilakukan oleh LKPN.
Perdagangan Bursa Efek Indonesia dibuka tepat pada pukul 09.00 WIB dengan nilai indek harga gabungan saham senilai 5428 poin 15 atau mengalami peningkatan sebesar 0,1% dibandingkan dengan indeks penutupan kemarin.
Setelah acara pembukaan, peserta praktikan dari STAIN Kudus dipersilahkan menuju ke tempat diskusi di sebuah Galeri Bursa Efek Indonesia.Pemateri yang mengisi acara tersebut adalah bu Puspita dengan tema diskusi “Investasi di Pasar Modal Indonesia – Bursa Efek Indonesia”.
Bu Puspita menjelaskan bahwasanya kita perlu melakukan investasi agar dimasa depan kehidupan kita bisa lebih baik lagi. Karena dimasa depan tidak ada yang bisa menjamin kelangsungan hidup kita. Untuk itu kita perlu melakukan investasi. Investasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya, inflasi, peningkatan nilai kekayaan, ketidakpastian di masa depan, kebutuhan dan keinginan.
Tahapan kehidupan dan tingkat pendapatan seseorang dimulai saat berumur 20 tahun dia mulai bekerja dan mendapatkan gaji. Setelah lama bekerja dan mendapatkan gaji yang  terus bertambah sampai dia berkeluarga. Ada masa dimana seseorang  harus mempersiapkan segalanya untuk masa tua. Karena dimasa tua itu produktivitas seseorang semakin menurun namun, kita masih harus tetap bertahan hidup.Untuk bisa bertahan hidup kita harus mempersiapkannya mulai dari sekarang.Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi.Setiap tahun tingkat inflasi mengalami kenaikan sedangkan mata uang kita mengalami penurunan karena uang mempunyai sifat time value.
Misalnya, makanan mcDonald’s pada tahun 1996 harga burger sekitar Rp 4600 dan pada tahun 2015 harga burger menjadiRp 31.500, dalam kurun waktu 19 tahun ada 685% kenaikan harga.Dan setiap tahunnya ada kenaikan 36% pertahun.Faktanya setiap tahun inflasi mengalami kenaikan, sedangkan nilai rupiah mengalami penurunan.Untuk mengatasi hal tersebut kita perlu melakukan investasi.
Semisal pada tahun 1993 kita mempunyai uang sebesar 7,8 juta lalu kita gunakan untuk membeli saham di PT Astra International sebesar 5045 dengan harga 1546/saham. Setelah 18 tahun uang kita berubah menjadi 340 juta.Ternyata ada kenaikan saham 24% pertahunnya.Harga saham naik menjadi 66.150/sahamnya.Contoh berikutnya diambil dari data riil perhitungan nilai investasi di PT Astra International.pada tahun 2000, 1 lot lembar saham terdiri atas 500 lembar saham. Saat itu harga saham per lembarnya adalah Rp. 3.825.untuk membeli 1 lot saham pak anto membayar sebesar Rp. 1.912.500. Pada tahun 2003 terdapat Rigt Issue (13:7) artinya setiap 13 lembar saham mendapatkan bonus tambahan 7 saham sehingga jumlah saham menjadi 928 lembar. Kemudian ditahun 2012 terjadi stock split (1:10) artinya setiap 1 lembar saham dipecah menjadi 10 saham sehingga jumlah saham menjadi 9280. Pemecahan jumlah saham tersebut dikarenakan harga saham per lembarnya sudah mencapai Rp. 72.000. Setelah mengalami stock split harga saham menjadi Rp. 6.250/lembarnya.
Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memerlukan dana jangka panjang (emiten) dengan pihak yang perlu investasi pada instrumen finansial (investor). Contoh Instrument finansial adalah saham, obligasi, reksadana dan lain-lain.Saat ini opini masyarakat mengatakan bahwa takut melakukan investasi karena 60% memiliki risiko tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut sebelum melakukan investasi kita perlu melihat emiten kita.Bagaimana kondisi keuangannya selama 5 tahun terakhir, atau paling mudah adalah melihat produk yang dihasilkan emiten di sekitar lingkungan kita.Contohnya produk dari PT Unilever tbk.
Pasar modal Indonesia di mata dunia cukup bagus. Performa IHSG 10 tahun  terakir mengalami kenaikan sebesar 295.1%. Kenaikan IHSG besar-besaran tersebut mayoritas dinikmati investor asing.Di Indonesia investor asing mendominasi kepemilikan saham sebesar 60%.
Antara konsumsi dan investasi merupakan hal yang penting. Karena jika tidak ada konsumsi maka Negara tidak akan mendapatkan pendapatan. Sedangkan pendapatan Negara berasal dari hasil konsumsi masyarakat.Tidak semua pendapatan seseorang dihabiskan untuk konsumsi adakalanya bisa disisihkan untuk berinvestasi.Namun, hasil survei bank Indonesia menunjukan bahwa 67% pengeluaran masyarakat Indonesia digunakan untuk konsumsi.14% digunakan untuk pembayaran cicilan hutang.18% didunakan untuk menabung.Sedangkan 1% digunakan untuk investasi.
Investasi dianalogikan seperti halnya menanam pohon.Pertama, Jika kita menginginkan pohon yang baik tentu saja tergantung pada bibitnya.Demikian juga investasi.Sebelum kita berinvestasi kita harus tahu tujuan utama investasi. Kedua,  butuh proses dan waktu. Awalnya bibit pohon yang kecil untuk bisa menjadi pohon yang besar dan menghasilkan buah yang banyak tentu memerlukan proses dan waktu yang cukup panjang. Demikian juga investasi.Ketiga, ada risiko tapi bukan perjudian. Setiap perjalanan waktu kita harus menyadari akan ada risiko namun kita harus tetap berikhtiar melakukan yang terbaik. Keempat, butuh disiram dan diberi pupuk untuk mengurangi kemungkinan risiko yang ada. Kelima, berharap cuaca baik.Kondisi perekonomian stabil agar perusahaan mendapatkan keuntungan.
B.     Kunjungan Ke Museum Bank Indonesia
Setelah dari kunjungan yang pertama kami melanjutkan perjalanan kunjungan yang kedua yaitu ke Museum Bank Indonesia yang beralamat di Jl. Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat – Indonesia. Kami tiba di Museum Bank Indonesia sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah kami tiba di Museum Bank Indonesia kami langsung menuju lokasi karena lokasinya lumayan jauh dari tempat parkir bus. Sepanjang kami berjalan menuju ke lokasi Museum Bank Indonesia banyak teman – teman yang kena promosi jam tangan yang harga mulanya itu katanya sampe Rp. 300.000,-  tapi jam itu bisa didapat dengan gratis jika menjawab pertanyaannya benar, setelah bisa menjawab dengan benar malah disuruh membayar sebesar Rp. 30.000,- untuk pajaknya. Sekitar 15 menit kami berjalan akhirnya kami sampai juga dilokasi. Setelah kami tiba dilokasi kami langsung masuk ke dalam untuk melihat apa yang ada di dalam dan bagaimana sejarah bank Indonesia.
Sejarah Museum Bank Indonesia itu menempati bangunan yang berusia tua dan memiliki sejarah panjang dalam dunia perbankan di Indonesia. Museum ini dulunya merupakan sebuah rumah sakit Binnen Hospitaal, lalu kemudian digunakan menjadi sebuah bank yaitu De Javashe Bank (DJB) pada tahun 1828. Lalu setelah kemerdekaan yaitu pada tahun 1953, bank ini di-nasionalisasikan menjadi bank sentral Indonesia atau Bank Indonesia.
Penggunaan gedung ini sebagai kantor Bank Indonesia tidak berlangsung lama. Pada tahun 1962, Bank Indonesia pindah ke gedung yang baru. Sejak saat itu, gedung tersebut praktis kosong dan tidak digunakan lagi, padahal gedung tersebut merupakan gedung yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang terancam kerusakan apabila tidak dimanfaatkan dan dilestarikan.
Melihat nilai historis yang tersirat pada gedung ini, pemerintah akhirnya menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya. Di samping itu, BI juga memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah yang perlu dirawat dan diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat.
Dilandasi oleh keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu secara objektif, Dewan Gubernur BI saat itu telah memutuskan untuk membangun Museum Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI Kota yang perlu dilestarikan.
Pelestarian gedung BI Kota tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mencanangkan daerah Kota sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Bahkan, BI diharapkan menjadi pelopor dari pemugaran/revitalisasi gedung-gedung bersejarah di daerah Kota. Museum ini diresmikan pada 21 Juli 2009 oleh Presiden Susilo bambang Yudoyono dan telah dibuatkan prasastinya di lantai satu gedung, atau dekat dengan tempat pelayanan pengunjung.
Dalam Cyber Museum Bank Indonesia ini diceritakan mengenai perjalanan panjang BI dalam bidang kelembagaan, moneter, perbankan, dan sistem pembayaran yang dapat diikuti dari waktu ke waktu, sejak periode DJB hingga periode BI semasa berlakunya Undang-Undang No.11 tahun 1953, Undang-Undang No.13 tahun 1968, Undang-Undang No.23 tahun 1999, dan Undang-Undang No.3 tahun 2004 saat ini.
Setelah kami membaca sejarahnya kami melanjutkan membaca bagaimana posisi BI waktu dulu. Posisi BI zaman dulu itu pengeluaran pemerintah untuk proyek – proyek pembangunan sangat besar, sementara penerimaan sangat terbatas. Sebagai alat revolusi, BI bertindak ebagai kasir pemrintah dan membantu menutupi defist anggaran. Dalam masa ekonomi terpimpin ini, menteri keuangan bisa mengambil tidakan yang menyimpang dari UU pokok BI bila dianggap perlu, dan segala wewenang Dewan Moneter berpindah tangan ke kabinet. Gubernur BI duduk di kabinet sebagai menteri urusan Bank sentral. Posisi BI itu sangat kurang memadai untuk masyarakat, terus merek itu berfikir bagaimana cara BI ini bis auntuk digunakan masyarakat untuk menghidupkan ekonominya, dan akhirnya lahir Bank Sentral yang lahir pada tanggal 1 Juli 1953, setelah lahirnya bank sentral posisi BI yang sekarang berubah menjadi tugas Bank Indonesia di Republik yang masih muda sangat penting mengatur nilai rupiah, dan meyelenggarakan peredaran uang, serta memajukan urusan kredit dan perbankan. Selain itu, BI wajib membantu menutup deficit anggaran . Ia melakukannya melalui pemberian pinjaman uang muka dengan cara mencetak uang. Pimpinan BI sekarang terdiri atas Dewan Moneter, Direksi Bank Indonesia, dan Dewan Penasihat.
C.    Kunjungan Universitas Indonesia
Pada kunjungan PKL yang ke tiga yakni bertempat di Universitas Indonesia tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang beralamat di Gedung Dekanat FEB UI Kampus Widjojo Nitisastro. Jl. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Kunjungan dilaksanakan hari Rabu, 24 Agustus 2016 pukul 09.00 WIB. Kunjungan PKL di dampingi oleh Ketua STAIN Kudus Bapak Fathul Mufid, Ketua Jurusan Bapak Abdurrohman Kasdi  dan beberapa Dosen pembimbing lapangan. Di sana kami mengikuti seminar ekonomi dan bisnis yang bertemakan “Pengembangan UMKM Berbasis Nilai-Nilai Syariah” yang di paparkan oleh narasumber-narasumber yang hebat dan TOP, yaitu Bapak Dr. H. Rambat Lupiyoadi, S.E., M.E. selaku dosen FEB UI dan Bapak H. Muhammad Hasan, S.Ag selaku CEO dan Founder Gaido Grup.


Profil narasumber I
(a)   Biografi
Nama                     : Dr. Rambat lupiyoadi, S.E., M.E.
Tempat lahir          : Demak
(b)   pendidikan
·         S1 bidang ilmu Ekonomi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
·         S2 bidang ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
·         S3 bidang ilmu Bisnis di Fakultas Bisnis Universitas Padjadjaran.
(c)    Jabatan dan Prestasi
·         Sejak tahun 1997 aktif sebagai staf pengajar peneliti, konsultan di FEUI, MM UI, UKM Center UI dan Lembaga Manajemen FEUI.
·         Ketua departemen pemasaran HIPPI (himpunan pengusaha pribumi indonesia).
·         Bidang keahliannya adalah manajemen pemasaran, pemasaran jasa, manajemen stratejik, kewirausahaan dan UMKM, serta metode riset bisnis.
·         Mendapatkan penghargaan STIAMI Education Award kategori dosen berprestasi.
·         Aktif dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan UMKM di Indonesia.
·         Pernah diminta sebagai Associate Expert JPMI (jaringan pengusaha muslim indonesia).
·         Sebagai penasihat di beberapa komunitas wirausaha dan UKM, seperti Republik UKM Community dan Asosiasi Usaha Menengah Indonesia (AUMI).
·         Mendapatkan penghargaan ISMBEA (indonesia small medium business enterprise award) oleh majalah wirausaha dan keuangan pada tahun 2014.
(d)   Tema seminar                  : Kemandirian melalui kewirausahaan
Bicara tentang kemandirian adalah satu yaitu dengan membangun kewirausahaan, karena dengan berwirausaha dapat membuat mandiri dan memajukan bangsa. Jatuh bangun dalam bisnis jika menyerah mungkin tidak akan sampai menjadi  pengusaha sampai sekarang. Mereka yang  berjiwa entrepreneur memiliki cara berfikir berbeda agar tetap bangkit.
Bisnis syariah jaminannya sudah jelas. Syarat dalam bisnis syariah adalah “Barang siapa yang beramal sholeh dan mukmin baik itu laki-laki atau perempuan, maka akan diberikan kehidupan yang baik”.
Islam sendiri tidak hanya berorientasi jangka pendek tetapi jangka panjang, terbukti bahwa Allah SWT akan memberikan balasan kehidupan di akhirat.
Bila dilihat, Cina yang merajalela dengan ekonominya dan ajaran concusianismenya, bahwa kunci dari keberhasilan ekonomi Cina, mereka mempunyai orientasi tidak hanya jangka pendek tetapi jangka panjang. Jadi tidak hanya untung saat ini saja. Jika dilihat harga-harga produk Cina itu sangat murah sekali, karena mereka mempunyai orientasi jangka panjang, jadi tidak hanya meraup untung saat ini saja. Pemikiran Cina adalah masuk pasar, menguasai market, dan lama kelamaan harga nanti bisa dinaikkan karena didasari oleh filosofi wirausaha.
Contoh PT Sosro, awalnya perusahaan itu kecil, tidak serta merta besar seperti sekarang. Singkat cerita, dulunya, dikampung pak sosro itu kampong kebun teh yang besar. Suatu hari pak sosro kedatangan tamu kawan lama. Perasaan senang pastinya di kunjungi oleh kawan lama. Yang namanya tamu, belum afdhol jika belum di jamu dengan teh panas. Kala itu bu sosro tidak keluar dengan teh panasnya, akhirnya pak sosro lah yang membuatnya. Pak sosro yang kebingungan mencari dimana tehnya, air panasnya, gulanya, sampai-sampai tamunya pun ingin segera pulang. Akhirnya pak sosropun berfikir, kenapa tidak ada teh yang siap disajikan.
Seorang entrepreneur selalu mindsetnya yang dijadikan peluang. Bagaimana mengubah masalah menjadi peluang. Itulah pemikiran seorang entrepreneur. Yang namanya entrepreneur berfikir bagaimana bisnisnya berkembang dan berinovasi, ingin mensejahterakan masyarakat dengan memberikan nilai tambah. Karena di dalam kamus wirausaha tidak ada kata tidak mungkin.
Seorang entrepreneur adalah orang-orang yang dapat mengubah tatanan bisnis menjadi berbeda. Contohnya tukang ojek, banyak ditemui bahwa orangnya berkeringat, bau, harganya tawar menawar, tidak ramah. Ditangan seorang entrepreneur, dia berfikir bagaimana agar konsumen lebih tertarik. Maka munculah inovasi baru seperti GOJEK.
Menjadi  entrepreneur ada dua kemungkinan yaitu karena minat dan kepepet dan karena adanya peluang.
Salah satu penyebab beratnya menjadi entrepreneur adalah takut gagal, mental kurang. Padahal, pakar ekonomi dari Australia menyatakan bahwa sebenarnya Indonesia mempunyai modal dasar untuk kehidupan yang sejahtera, tinggal yang mengelolanya saja.
Kenapa UMKM di Indonesia masih belum makmur? mungkin saja UMKM di Indonesia ini masih mempunyai mental UMKM wiraswasta yang hanya mampu menghidupi diri sendiri, belum menjadi wirausaha.
Profil narasumber II
(a)   Biografi
Nama                     : H. Muhammad Hasan, S.Ag
TTL                       : Lebak Banten, 1 Juli 1971
Alamat                  : Jl. Caringin No. 5  Jakarta Pusat
Motto                    : Bagi saya hidup itu sukses atau sukses
(b)   Pendidikan           : Sarjana Agama Islam (SAg)
(c)    Professional Experience
·         CEO dan Founder Gaido Grup
·         KADIN (Kamar Dagang Indonesia)
Wakil ketua Kadin Nasional Komite Timur Tengah
Bagian pengembangan promosi dan ekspor
Januari 2012 – saat ini.
·         HIMPUH ( Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji)
Ketua bidang umroh dan wisata muslim, desember 2012 – saat ini.
Wakil Sekjen, 2008 – 2012

(d)   Professional Capabilities
·         Business consultant
·         Motivation skill
·         Public speaker
·         Event Consultant

(e)    Companies
·         Canghir Ware
·         Gaido Grup
·         Gaido Travel & Tours
·         Banten Restaurant
·         PT President Tour & Travel
·         Padepokan Gunung Karang Banten
·         Gaido Mart
·         Gaido Collection
·         Majalah Haji dan Umroh
·         Beras Gunung Karang
·         Baduy Outbound
·         Kopi Gunung Karang
·         Sulton.Net
·         PT Bisnis Bandung
·         Bisnis Banten
·         Gaido Communication
·         Gaido Citra Media
·         Gaido Global Energy
·         Yayasan Anak Sholeh Indonesia
·         Rawayan Café
(f)    Tema seminar      : Penguatan Ekonomi Umat Melalui Bisnis Sesuai Syariah.
Seorang entrepreneur harus punya keinginan yang besar untuk mencapai tujuan yang jelas. Jika tidak punya tujuan yang kuat maka ditengah jalan akan tumpul bahkan menyerah. Lahir di kampung, Lebak Banten kecamatan Baduy yaitu satu komunitas yang tertinggal di Indonesia.
Allah tidak akan mengubah suatu kaum selain kaum itu sendiri yang mengubahnya”. 
Pada awalnya bisnis yang Bapak Hasan dirikan adalah perusahaan Haji dan Umroh. Berawal dari modal Rp 53 juta dengan satu karyawan, dengan mengontrak kantor ukuran 3x4 m2. Bisnis inilah yang menjadikan korporasi menjadi Gaido Group. Ada juga Gaido Travel yang satu franchisenya dijual seharga Rp 150 juta. Bicara tentang bisnis, salah satu momoknya adalah masalah. Banyak orang takut dengan masalah. Padahal, dibalik masalah jika ditambah solusi sama dengan peluang. Peluang jika ditambah solusi sama dengan keuntungan.
Sesuai dengan tema seminar pada hari itu, yaitu bisnis kita adalah syariah. Karena syariah adalah perintah Allah, dan yang tercontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Syariah yang berlandaskan Al-Quran yang berisi firman-firman Allah, yang kita tidak mampu untuk merubahnya.
Seorang entrepreneur ketika sudah memiliki business plan, maka product knowledge bisa didapatkan. Apa yang bisa dijual, maka jual. Yang paling penting adalah mengetahui pangsa pasar. Dulu kenapa Bapak Hasan memilih perusahaan pertama adalah Haji dan Umroh, karena share market dalam bidang ini adalah Ka’bah. Selagi Ka’bah masih berdiri di Mekkah maka share marketnya ada dan karena penduduk Indonesia adalah muslim terbesar di Indonesia.
Selain product knowledge adalah struktur organisasi yang baik. Bisnis ini awalnya hanya ada satu komisaris yakni istri Bapak Hasan sendiri dengan satu karyawan. Setelah 13 tahun yang lalu kini menjadi puluhan perusahaan, ini dikarenakan karena bapak Hasan menggunakan konsep bisnis syariah.
Sistem yang digunakan oleh Bapak Hasan untuk mengatur perusahaannya yaitu dengan menggunakan konsep triangle dengan berdasarkan Ilmu Tauhid yaitu keimanan, diucapkan dengan lisan, dii’tikadkan dengan hati dan dilakukan dengan perbuatan. Karena Allah menjamin, “Barang siapa satu kampung, satu negeri dia beriman kepadaku maka Kami turunkan keberkahan pada mereka”.
Gaido Group menerapkan lima pilar dalam menguatkan bisnis untuk menuju bisnis  yang sukses.
1.      Well planning, yakni dengan perencanaan yang baik.
2.      Goal (target yang terukur)
3.      Strategy yakni cara-cara unggul yang digunakan.
4.      Good team yakni team yang handal dan solid.
5.      Smart personal.
Dalam bisnis konvensional, mereka menginginkan modal yang kecil tapi untungnya besar, namun di dalam bisnis syariah, mereka memerlukan modal secukupunya dan keuntungan sewajarnya. Bahkan sekarang pun banyak pengusaha non muslim yang mempelajari konsep bisnis syariah dan mengembangkannya.



Gaido Grup
Perusahaan Gaido Travel didirikan pada tahun 2003. Gaido Grup dibentuk pada tahun 2013. Tahun 2016 disebut sebagai masa pendirian perusahaan. Tahun 2016-2019 adalah masa realisasi, dan tahun 2019-2022 adalah masa ekspansi.
Visi Gaido Group adalah Gaido mendunia dengan inovasi tanpa batas. Sedangkan misi Gaido Group adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
D.    Kunjungan Ke Cibaduyut
Pada hari terakhir yaitu hari Kamis tanggal 25 Agustus 2016, kami melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh di Cibaduyut yang bernama Grutty. Sebelum pergi ke Grutty, kami terlebih dahulu makan pagi pada pukul 06.00 WIB, kemudian check out dari BNB Hotel dan melanjutkan perjalanan ke Grutty pada pukul 07.00 WIB. Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, akhirnya kami sampai di Grutty Cibaduyut pada pukul 10.00 WIB. Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekitar kota Bandung bagian selatan. Daerah ini terkenal dengan kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan langsung di pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu. Sedangkan produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut. Di kawasan Cibaduyut terdapat toko yang bernama Grutty. Disana tidak hanya menjual berbagai macam sepatu, tetapi juga menjual beranekaragam pakaian dengan gambar khas Bandung, tas, maupun boneka.  Produk yang ditawarkan bukan hanya untuk kalangan dewasa, melainkan juga terdapat produk yang ditujukan untuk anak kecil. Disana juga terdapat foodcourtnya. Harganya pun lumayan murah.
l  Kaos lengan panjang Rp. 30.000 - Rp. 35.000
l  Kaos lengan pendek Rp. 25.000 - Rp. 30.000
l  Boneka besar Rp. 85.000 - Rp. 180.000
l  Bantal leher Rp. 25.000 - Rp. 30.000
l  Sepatu kualitas tinggi Rp. 40.000 - Rp. 60.000/pasang
l  Sepatu kualitas menengah Rp. 25.000 - Rp. 40.000/pasang
l  Sepatu kualitas rendah Rp. 25.000 kebawah/pasang
l  Rp. 175.000 /pasang (pemesanan satuan) tergantung kesulitan pembuatnya.
Bangunan di toko Grutty ada tiga lantai. Hal yang paling kami tidak sukai adalah ukuran baju yang tidak lengkap dan kurangnya kesigapan dari pegawai di sana.
Untuk mencapai kawasan industri sepatu Cibaduyut, bisa dilakukan dengan banyak cara. Kalau dari Stasiun bisa langsung naik angkot ke Cibaduyut. Demikian juga jika dari terminal Cicaheum maupun dapat ditempuh dengan angkut jurusan Leuwi Panjang.
Sebenarnya, Cibaduyut dekat dengan terminal Leuwi Panjang, jika dari sana tinggal jalan kaki saja sekitar 300 meter sudah sampai kawasan Cibaduyut. Kualitas sepatu Cibaduyut lumayan bagus, namun ada juga produk yang dijual murah di Cibaduyut, namun produk berasal dari luar kota semisal sandal dan sepatu murah dari Tasik maupun Ciomas Bogor.
Kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relative sulit serta kondisi jalan yang tidak begitu lebar. Jadi anda mesti ekstra sabar untuk mendapatkan parkir. Namun tetapi sekarang Grutty memiliki parkir yang luas. Akses parkir mudah dan nyaman.
Dipusat oleh-oleh Grutty Cibaduyut, kami hanya diberi waktu 1 jam. Tapi pada kenyataannya jadwal tersebut molor beberapa menit karena ada dua teman kami yang ternyata tidak berada di dalam bis, dan akhirnya kami semua menugguinya sampai mereka kembali. Sesampainya di dalam bis, kedua orang itu didiamkan oleh seluruh peserta PKL dan kemudian di soraki. Semua itu dilakukan atas usul dari TL bus kami yang bernama Aris. Setelah semuanya lengkap, baru perjalanan dilanjutkan menuju ke Trans Studio Bandung.



BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dari paparan yang ada di atas apabila kita analisis dari beberapa kunjugan dan kegiatan itu sangat bermanfaat dan menambah wawasan kepada mahasiswa. Semua kegiatan yang telah dipaparkan dapat membuat para mahasiswa khusususnya di prodi MBS dapat memahami mengenai bisnis yang sekarang ini sangat mendunia. Selain itu dapat membuka cakrawala mahasiswa dan dapat lebih berfikiran kritis dalam perkuliahan nanti.
     Mengenai kegiatan atau kunjungan di Bursa Efek Indonesia. Pada kunjungan itu kita dipaparkan atau dijelaskan mengenai pasar modal dan investasi yang selama ini kita kurang memahami. Apalagi hal tersebut merupakan sebuah masalah yang paling kompleks di Indonesia karena pada saat ini negara Indonesia masih menjadi negara berkembang jadi perlu adanya investor dari negara lain. Selain itu, perlu adanya kesadaran bagi masyarakat Indonesia untuk ikut andil menjadi investor lokal. Karena kita ketahui 60% investor di Indonesia dikuasai oleh asing. Perlu adanya sosialisasi dan keinginana yang kuat sehinnga perekonomian Negara bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kegiatan kunjungan di Unviversitas Indonesia adalah mengkuti seminar Ekonomi dan Bisnis tepatnya pada FEB UI. Di sana kami banyak diberi masukan-masukan bagaimana menciptakan kemandirian melalui wirausaha, dan bagaimana memperkuat ekonomi umat lewat bisnis syariah. Seminar kali ini sangat menarik dan antusias kami karena selaras dengan prodi kami yakni manajemen bisnis syariah.
            Dalam kunjungan ke Museum Bank Indonesia itu kami bisa mengetahui kagiatan – kegiatan Bank pada zaman dahulu karena bank sekarang ini jauh berbeda dengan kegiatan bank zaman dahulu. Dulu yang mulanya bank tidak ada kegiata Landing dan Funding sekaranng kegiatan tersebut sudah ada di bank – bank se Indonesia bahkan se Manca negara.
            Kunjungan yang terakhir ke Cibaduyut, disana kami mendapatkan banyak pengalaman yang tak terhingga karena disana kami bisa belanja sepuasnya dan dapat melihat juga membeli produk sepatu kulit asli yang sudah terkenal ke manca negara. Selain itu disana harganya juga relatif terjangka, bahkan kami sampai menghabiskan banyak uang untuk membeli oleh – oleh untuk di bawa pulang ke Kudus.


























BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Bursa Efek Indonesia memiliki peran penting khususnya di bidang perekonomian. Dengan adanya Bursa Efek Indonesia kita dapat mengetahui perkembangan harga saham dunia. Sehingga kita bisa membandingkan tingkat kenaikan harga saham dengan negara lain. Selain itu, dengan adanya Bursa Efek Indonesia bisa dijadikan tempat bagi para investor yang ingin menanamkan modal.
2.      Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral merupakan lembaga yang sangat vital dalam kehidupan perekonomian nasional karena kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh BI akan memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Museum Bank Indonesia ini berfungsi sebagai lembaga  untuk mengumpulkan, menyimpan, merawat, aman dan memanfaatkan berbagai artefak dan benda-benda yang berkaitan dengan perjalanan panjang dari Bank Indonesia.
3.      Di dalam seminar yang diadakan di FEB UI dapat di ambil pengajaran bagaimana mengubah masalah menjadi sebuah peluang, meningkatkan orientasi tidak hanya jangka pendek tetapi jangka panjang, dan menciptakan suatu value added. Serta ekonomi umat dapat menguat melalui bisnis sesuai syariah.
4.      Cibaduyut adalah pusat pemasaran industri di kota Bandung. Cibaduyut adalah tempat berbelanja oleh-oleh khas bandung, seperti sepatu, tas, baju, boneka gantungan kunci, jaket dll. Di tempat ini kitadapat di manjakan dengan berbagai toko-toko yang menawarkan berbagai barang dengan harga yang relatif murah.
B.     Saran
1.      Seminar di Bursa Efek Indonesia saya rasa sudah memuaskan karena sudah sesuai dengan Prodi MBS
2.      Dengan diresmikannya Museum Bank Indonesia (BI) semoga dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, terutama dalam hal perbankan. Dengan hal ini diharapkan pemerintah dapat menjaga dan merawat museum Bank Indonesia agar benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah menjadi bahan pembelajaran untuk generasi selanjutnya.
3.      Kunjungan di Universitas Indonesia Alhamdulillah sudah sangat memuaskan karena seminar yang disampaikan bisa memotivasi mahasiswa prodi MBS untuk terjun ke dunia bisnis
4.      Kunjungan di Cibaduyut juga baik, tetapi alangkah lebih baiknya lagi waktunya diperpanjang.
C.    Penutup
Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayat dan taufiq-Nya, berkat kuasa dan kehendak-Nya Kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sekaligus penyusunan laporan PKL ini.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka Kami senantiasa mengharapkan kontribusi dari para pembaca dalam bentuk saran maupun kritikan yang kontruktif demi perbaikan dan kesempurnaan laporan untuk selanjutnya.











DAFTAR PUSTAKA



























LAMPIRAN – LAMPIRAN
JADWAL KEGIATAN
PKL STAIN KUDUS JURUSAN SYARI’AH & EKONOMI ISLAM
( 22 – 26 AGUSTUS 2016 )
Hari/Tgl
Waktu
Acara
Keterangan
Senin, 22 Agustus 2016
14.30 WIB
Persiapan Keberangkatan
Start kampus STAIN Kudus
15.00 WIB
Berangkat dari Kudus menuju ke  Jakarta

18.00 WIB
Istirahat solat dan makan malam secara prasmanan
RM Salsabil Kendal
19.00 WIB
Melanjutkan perjalanan ke Jakarta

Selasa,23 Agustus 2016
04.30 WIB
Transit untuk istirahat dan mandi

06.30 WIB
Makan pagi secara prasmanan

07.00 WIB
Perjalanan menuju tempat kunjungan

09.00 WIB
Kunjungan I di Bursa Efek Indonesia
Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 Jakarta Selatan
11.00 WIB
Melanjutkan perjalanan menuju kunjungan ke II dan makan siang dalam bentuk box

13.00 WIB
Kunjungan ke II di Museum Bank Indonesia 
Jl. Pintu Besar Utara No.3 Jakarta
17.00 WIB
Chek in hotel untuk istirahat

20.00 WIB
Free Program ( acara dapat diatur sendiri )
Hotel BNB Kelapa gading
Rabu, 24 Agustus 2016
06.30 WIB
Makan pagi secara prasmanan
Hotel BNB Kelapa Gading
07.30 WIB
Perjalanan menuju tempat kunjungan

09.00 WIB
Kunjungan ke III di Universitas Indonesia 
Gedung Dekanat FEB UI kampus Widjojo Nitisastro. Jl. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo UI Depok
11.00 WIB
Perjalanan menuju ke lokasi selanjutnya dan makan siang dalam bentuk box

13.00 WIB
Wisata di TMII

15.00 WIB
Melanjutkan perjalanan menuju ITC

16.00 WIB
Wisata belanja di ITC Cempaka Mas dan makan malam dalam bentuk box

18.00 WIB
Kembali ke hotel untuk istirahat

20.00 WIB
Free program ( acara dapat diatur sendiri )
Hotel BNB kelapa Gading
Kamis,25 Agustus 2016
06.00 WIB
Makan pagi prasmanan di hotel
Hotel BNB Kelapa Gading
07.00 WIB
Check out hotel melanjutkan perjalanan menuju ke Bandung

10.00 WIB
Shopping di Cibaduyut

12.00 WIB
Perjalanan ke Trans Studio Bandung
( makan siang dalam bentuk box )

13.00 WIB
Berwisata  riang di Trans Studio Bandung

17.00 WIB
Keluar dari Trans Studio Bandung

18.00 WIB
Makan malam prasmanan
RM Sukahati
20.00 WIB
Perjalanan pulang ke Kudus

Jum’at,26 Agustus 2016
05.00 WIB
Sampai di kota Kudus tercinta
Finish Kampus tercinta STAIN Kudus




DOKUMENTASI DAN FOTO



















Description: D:\galeri\images.jpg



Description: D:\galeri\k.jpg




Description: D:\galeri\d.jpg
Description: D:\galeri\cccc.jpg




Tampak Depan Museum Bank Indonesia
 

Emas Batangan pada zaman dulu
 




Description: D:\galeri\ffff.jpg

Description: D:\galeri\hh.jpg



Salah satu dalamnya Museum Bank Indonesia
 

Salah satu pakaian yang di pakai pegawai Bank Indonesia pada zaman dahulu
 

 



                                                                                  
Seminar di FEB UI
     




Baju Khas Bandung Cibaduyut     





























Description: 20160824_122208


Description: D:\galeri\gggg.jpg






Description: cibaduyut 1
Description: IMG_256



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar